Tipe-tipe Diferensiasi Numerik
Nama: Ammar Wirdiyansyah
NIM: D1041221029
NIM: D1041221029
Tipe-tipe Diferensiasi Numerik: Persamaan Diferensial Berdasarkan Tipe
Terdapat dua kategori utama dari Persamaan Diferensial
Berdasarkan Tipe: Persamaan Diferensial Parsial (PDP) dan Persamaan Diferensial
Biasa (PDB).
Persamaan Diferensial Parsial (PDP) adalah suatu bentuk
persamaan diferensial yang melibatkan lebih dari satu peubah. Dalam PDP,
turunan fungsi terhadap masing-masing peubah dilakukan secara parsial. Terdapat
tiga metode utama yang digunakan dalam diferensiasi parsial: diferensiasi maju,
diferensiasi tengah, dan diferensiasi mundur.
- Metode diferensiasi maju, juga dikenal sebagai
metode selisih maju, adalah pendekatan yang mengadopsi definisi diferensial
secara langsung,dan dituliskan
.png)
Dalam metode ini, turunan dihitung dengan menggunakan informasi dari beberapa titik di sebelah kanan titik yang diminati. Untuk mengurangi kesalahan (error), pengambilan nilai h (perubahan variabel independen) sebaiknya dilakukan dengan nilai yang sangat kecil, karena metode ini cenderung memiliki kesalahan yang lebih rendah ketika h sangat kecil. - Metode diferensiasi tengah, dalam metode
diferensiasi tengah kita menghitung turunan fungsi dengan memanfaatkan
informasi dari dua titik sekitar titik yang diukur, yang bisa dianggap sebagai
rata-rata dari dua selisih maju,dan dituliskan:
- Metode diferensiasi mundur, dalam diferensiasi
mundur kita mengambil informasi dari titik yang berada di sebelah kiri titik
yang diukur,dan dituliskan:
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) merupakan suatu bentuk
persamaan diferensial yang terdiri dari hanya satu peubah bebas, yang sering
kali disimbolkan sebagai x. Terdapat beberapa metode numerik yang dapat
diterapkan untuk menyelesaikan PDB ini, termasuk metode Euler, deret Taylor,
Runge-Kutta, serta metode prediktor-korektor seperti metode Adam Moulton.
Namun, perlu diperhatikan bahwa penggunaan metode-metode ini menghasilkan
solusi partikular yang bergantung pada syarat awal dan batas yang telah ditentukan
sebelumnya. Persamaan diferensial ini sering ditemui dalam konteks analisis
dinamika waktu, di mana nilai-nilai berubah seiring berjalannya waktu, dan
banyak model matematis dalam ilmu teknik menggantungkan pada ekspresi
matematika dalam bentuk persamaan diferensial.
Berikut metode untuk Persamaan Diferensial Biasa (PDB):
- Metode
Euler, yang juga dikenal sebagai metode Runge-Kutta orde 1, merupakan salah satu
metode numerik yang paling sederhana dalam kategori metode satu langkah jika
dibandingkan dengan berbagai metode lainnya.
Diturunkan dari dua (2) suku DERET TAYLOR, dan disebut juga dengan metode SATU LANGKAH. - Metode Taylor adalah suatu teknik pendekatan yang memanfaatkan deret Taylor dengan jumlah suku yang lebih besar sebagai upaya untuk memperbaiki nilai-nilai fungsi secara keseluruhan dalam proses penyelesaian persamaan diferensial.
Dari fungsi :
Dengan memberikan nilai pendekatan awal (x0, y0), solusi dapat diperoleh dengan cara berikut:
Catatan:
Pemakaian metode Taylor kurang populer karena membutuhkan perhitungan yang rumit dalam penyelesaiannya. Namun, metode ini dapat menghasilkan solusi yang akurat dalam beberapa permasalahan penyelesaian persamaan diferensial. - Metode
Runge-Kutta merupakan perkembangan dari metode Euler, di mana perhitungan
penyelesaian dilakukan langkah demi langkah. Untuk
fungsi dari persamaan diferensial :
Dengan titik pendekatan awal (x0,y0), berdasarkan metode Euler nilai fungsi penyelesaian diperoleh dengan:
dimana dy adalah nilai perubahan nilai fungsi setiap step
Metode Runge-Kutta : Orde 2
Metode Runge-Kutta mengoperasikan langkah-langkah yang lebih kecil dalam perubahan nilai dengan membagi perubahan nilai pada setiap langkah menjadi sejumlah segmen yang telah ditentukan.Bentuk paling sederhana dari metode Runge-Kutta melibatkan pemisahan perubahan nilai menjadi dua bagian, sehingga:
Dimana f1 dan f2 adalah nilai fungsi step yang diambil dari bentuk fungsi persamaan diferensial pada step tengahan.
Sehingga diperoleh formulasi dari Metode Runge-Kutta orde-2 sebagai berikut:
Metode Runge-Kutta : Orde-3
Dalam Metode Runge-Kutta orde-3, berbeda dengan Metode Runge-Kutta orde-2 yang hanya menggunakan 2 koefisien perbaikan, metode ini menggabungkan 3 nilai koefisien perbaikan, yaitu k1, k2, dan k3, seperti yang dijelaskan berikut:
Kesimpulan
Dalam
matematika, ada dua jenis persamaan diferensial utama: Persamaan Diferensial
Parsial (PDP) yang melibatkan lebih dari satu variabel, dan Persamaan
Diferensial Biasa (PDB) yang melibatkan hanya satu variabel. Untuk PDP, kita
menggunakan metode diferensiasi maju, tengah, atau mundur untuk menghitung
turunan, sedangkan pada PDB, kita menggunakan berbagai metode seperti metode
Euler dan Runge-Kutta untuk menemukan solusi. Metode ini dapat membantu kita memahami
perubahan dan hubungan matematis dalam berbagai bidang.
.png)
.png)
.png)








Comments
Post a Comment